Berbagai macam
virus telah ditemukan di dunia ini. Ada yang sudah beusia puluhan bahkan
ratusan tahun, ada pula benar benar baru ditemukan. Beberapa dari virus
tersebut sudah ada yang ditemukan obatnya dan ada pula yang belum ditemukan
cara mengobatinya. Sifat sifat dari virus inipun beragam, ada yang jinak dan
ada yang ganas. Masih tak lepas dari ingatan kita bagaimana virus Ebola
menyerang manusia dan masih belum ditemukan obatnya, kini muncul lagi di
masyarakat virus yang dikatakan ganas karena bisa menyerang bayi dalam
kandungan. Virus yang bernama Zika ini dikatakan akan menjadi epidemi jika
tidak segera ditanggulangi. Untuk mengetahui lebih lanjut dari penyakit ini,
kita rangkum asal mula, gejala, bahaya dan pencegahan tentang virus ini.
Apakah virus Zika itu?
Virus zika
adalah virus yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus
yang juga sebagai vector DBD ( Demam Berdarah ).
Bahaya Virus Zika
Virus zika
menyebar melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan diduga dapat menyebabkan
kecacatan pada otak bayi baik didalam kandungan maupun yang baru lahir.
Virus zika
sendiri merupakan salah satu jenis virus yang berasal dari genus flavivirus
dengan family flaviviridae. Zika diketahui mulai menyebar ke daerah timur pada
tahun 2014 melintasi samudera pasifik menuju polinesia Perancis. Tahun 2015,
zika mulai menyebar hingga pulau paskah hingga amerika tengah, Karibia, hingga
Amerika selatan. Seiring dengan perkembangannya, virus zika berkembang dan
menyebar serta menginfeksi ke dalam tubuh manusia hingga lebih dari 20 negara
yang berada di benua Amerika khususnya pada daerah-daerah tropis termasuk
Indonesia.
Seperti yang
diberitakan dari berbagai sumber dan organisasi kesehatan dunia WHO, nyamuk
Aedes aegypti adalah pembawa yang paling umum dari penyakit ini dan Aedes
albopictus adalah nyamuk lain yang juga berpotensi. Mereka berasal dari Afrika
dan Asia. Aedes albopictus, yang juga dikenal sebagai nyamuk macan Asia dengan
ciri garis-garis putih, dianggap spesies nyamuk yang paling agresif. Kedua
spesies biasanya menggigit pada siang hari dan pada sore hari, sehingga kelambu
untuk tidur malam dianggap tidak begitu berguna untuk mecegah Zika. Setiap
spesies juga dapat menginfeksi orang dengan demam berdarah, chikungunya, dan
demam kuning.
Klasifikasi virus
-
Group : group IV
((+) ssRNA)
-
Famili : Flaviviridae
-
Genus : flavivirus
-
Species : Flavivirus Zika / Virus Zika
Gejala pada penderita
Beberapa
pakar melihat adanya banyak kesamaan gejala antara demam berdarah dengan demam
Zika. Keduanya sama – sama diawali dengan demam yang naik turun serta rasa linu
hebat pada persendian dan tulang. Kadang juga disertai mual, pusing, rasa tidak
nyaman di perut dan disertai rasa lemah dan lesu yang hebat. Beberapa kesamaan
sebagai gejala awal membuat penyakit ini diidentifikasi secara keliru dengan
penyakit demam berdarah. Namun sebenarnya terdapat beberapa gejala khas yang
bisa membedakan keluhan infeksi Zika Virus dengan penyakit demam berdarah,
beberapa tanda khusus tersebut antara lain :
-
Demam cenderung
tidak terlalu tinggi, kadang maksimal hanya pada suhu 38 derajat celcius.
Cenderung naik turun sebagaimana gejala demam berdarah, tetapi tidak terlalu
tinggi.*
-
Muncul beberapa
ruam pada kulit yang berbentuk makulapapular atau ruam melebar dengan benjolan
tipis yang timbul. terkadang ruam meluas dan membentuk semacam ruam merah tua
dan kecoklatan yang mendatar dan menonjol.*
-
Muncul rasa nyeri
pada sendi dan otot, kadang disertai lebam dan bengkak pada sendi dan otot
seperti terbentur dan keseleo ringan. Kerap muncul keluhan infeksi mata
menyerupai konjungtivitas dengan mata kemerahan. Kadang warna sangat kuat pada
bagian dalam kelopak sebagai tanda munculnya ruam pada bagian dalam kelopak
mata.*
*Sumber ( Centers
for Disease Control and prevention (CDC) dan for the Pan American health
Organization (PAHO) )
Pencegahan
dan Pengobatan
Sampai
saati ini belum ada obat atau vaksin yang mampu mencegah ataupun mengobati
infeksi dari virus zika ini. Pencegahan adalah satu – satunya cara dalam
menghindari gigitan nyamuk ini. Dan menghindari juga salah satu cara
minimal menghindari infeksi dari penyebaran virus tersebut. Langkah lainnya adalah
dengan mengurangi sumber kembang biak nyamuk serta mengurangi kontak dengan
hewan ini.
Menggunakan obat
nyamuk, pakaian yang melindungi sebagian besar tubuh dan sebaiknya berwarna
terang, tidur menggunakan kelambu. Membersihkan ember, pot bunga, bak, serta
tempat-tempat lain yang berpotensi jadi tempat hidup nyamuk berperan besar
mengurangi risiko terinfeksi. Bagi mereka yang belum bisa menjaga dirinya
sendiri, seperti anak-anak, orang sakit dan lansia berikan perhatian khusus.
Hindari dehidrasi dengan minum air yang cukup, dan untuk meredakan demam serta
mengurangi nyeri adalah meminum obat Paracetamol dan Acetaminophen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar