Para calon jamaah haji bersiap melakukan lari |
Ibadah haji sebagai rukun Islam ke-5 merupakan kewajiban umat islam karena Allah SWT dan menurut Surat Al Imran ayat 97 merupakan kewajiban bagi orang-orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah yaitu mampu dalam pembiayaan, pengetahuan, kesehatan jasmani dan rohani. Kemampuan jasmani dan rohani merupakan salah satu syarat kelayakan untuk beribadah haji (istitho'ah) berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari penyelenggaraan ibadah haji.
Ibadah Haji Merupakan kegiatan ibadah wajib yang memerlukan kesiapan fisik yang prima karena mengandung aktifitas fisik yang lebih berat dari kegiatan kita sehari-hari. Aktivitas fisik yang dimaksud adalah :
- Sholat 5 waktu di Mesjidil Haram / Mesjid Nabawi : Berjalan dari pemondokan atau batas masuk kendaraan ke area Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.
- Tawaf : Berjalan mengelilingi Ka’bah berlawanan arah jarum jam sebanyak 7 kali.
- Sa’i : Berjalan atau berlari-lari kecil dari bukit Shofa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali (7 x ± 420 meter = 2, 9 Km).
- Kegiatan Armuna (Arofah, Muzdalifah dan Mina) :Wukuf di Arafah, mabid di Muzdalifah termasuk melontar jumroh di mina.
- Kegiatan lain, seperti :Kegiatan dari daerah asal ke embarkasi, di pesawat, ziarah selama di Tanah Suci dan kepulangan di Tanah Air.
Dalam upaya memelihara dan meningkatkan kondisi kesehatan Calon Jamaah Haji (CJH), Dinas Kesehatan Kota Samarinda bekerjasama dengan Kantor Departemen Agama Kota Samarinda dan Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim melalui UPTD BKMOM mengadakan kegiatan Pengukuran kebugaran bagi CJH Kota Samarinda untuk keberangkatan tahun 2013 sebanyak 536 CJH, di Area Lapangan Masjid Islamic Center Samarinda yang diadakan pada tanggal 11-12 Mei, 18-19 Mei, 25 Mei, dan 31 Mei 2013.
Pemeriksaan tekanan darah oleh tenaga kesehatan |
Menurut Kepala bidang Upaya Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr.H. Oemar Budi Ichwanto menjelaskan tes Kebugaran merupakan metode yang paling sederhana untuk menilai tingkat kebugaran tidak terbatas umur memang idealnya dewasa keatas sehingga sebetulnya yang paling sederhana untuk diterapkan pada calon jamaah haji. Tes Kebugaran Haji yang dilaksanakan dimulai dari Pemeriksaan Kesehatan berupa pengukuran tekanan darah dan denyut nadi yang dilanjutkan dengan latihan kebugaran jasmani yang dilaksanakan dengan metode Rockport.
Pemanasan dalam rangka peregangan di awal tes |
Metode Rockport merupakan tes kebugaran bagi calon jamaah haji dengan cara berjalan cepat/berlari kecil sejauh 1,6 km. Tes Jalan Rockport merupakan salah satu metode yang biasa dipakai untuk menilai kesanggupan kardiovaskuler saat beraktivitas fisik dengan mengestimasi kapasitas aerobik. Orang yang dites diminta berjalan secepat mungkin (sesuai kesanggupan) sejauh 1,6 km lalu dihitung waktu tempuhnya (dalam menit) dan denyut nadinya dalam satu menit. Tes ini dapat dilakukan pada semua orang, baik pria maupun wanita, setelah dinyatakan aman untuk melakukannya oleh dokter pemeriksa. Tes ini mudah dilakukan, tidak memerlukan banyak peralatan, dan murah.
Dengan dilaksanakannya Pemeliharaan kebugaran jasmani bagi jamaah haji ini diharapkan Calon Jamaah Haji dapat memiliki kondisi kesehatan yang optimal menjelang keberangkatan sampai kembali ke Tanah Air sejak di daerah asal, di perjalanan, embarkasi / debarkasi haji, selama di Arab Saudi dan setelah kembali ke Tanah Air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar