Berbagai upaya dilakukan
oleh Dinas Kesehatan kota Samarinda dalam upaya mempercepat penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB
(Angka Kematian Bayi) salah satu diantara kegiatannya yaitu mengadakan
pertemuan Bidan desa se kota Samarinda.
Pertemuan ini diadakan oleh
Seksi Bina Kesehatan Keluarga Bidang Kesga dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas
Kesehatan Kota Samarinda dalam rangka
evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kompetensi Bidan Desa Se-Kota Samarinda, pada
Rabu-Kamis tanggal 26 – 27 September 2012 di ruang OP. Room Dinas Kesehatan
Kota Samarinda.
Dalam pertemuan ini dibahas
mengenai tugas pokok dan fungsi Bidan Desa dan mempresentasikan hasil kerja bidan desa selama tahun 2012. Hadir
sebagai peserta dalam kegiatan ini adalah seluruh pimpinan puskesmas dan
Bidan Desa se-Kota Samarinda.
Bidan desa
adalah seorang bidan yang telah dipercaya dan diberi kepercayaan yang
lebih dari pemerintah/negara untuk membantu masyarakat. Bidan desa tersebut
juga mampu memberikan pelatihan dan bimbingan kepada masyarakat melalui
penyuluhan dan konseling. Selain memberikan pelayanan
kebidanan, bidan juga memberikan konseling dalam pemberian nasehat atau pun
penyuluhan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Bidan selalu memberikan
pelayanan kebidanan sesuai dengan kebutuhan dan ruang lingkup bidan, yaitu Ibu
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, remaja & lansia.
Bidan adalah salah satu dari
beberapa tenaga kesehatan yang bertugas dalam mewujudkan Visi Pembangunan
Kesehatan Tahun 2010-2014 yaitu “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan
Berkeadilan”. Desa Siaga aktif memiliki empat tingkatan dimana tingkatan
terendah adalah desa siaga pratama, kemudian desa siaga madya, desa siaga
purnama dan terbaik yang menjadi harapan bangsa maupun dunia adalah desa siaga
aktif mandiri.
Dengan ditetapkannya
tingkatan desa siaga tersebut, maka Desa Siaga dan Kelurahan Siaga yang saat
ini sudah dikembangkan harus dievaluasi untuk menetapkan apakah masih dalam
kategori Desa dan Kelurahan Siaga atau sudah dapat dimasukkan ke dalam salah
satu dari tingkatan/kategori Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Evaluasi ini
dilakukan dengan mengacu kepada petunjuk teknis yang disusun bersama oleh
Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan.
Pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif merupakan bagian dari pelaksanaan Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan untuk Kabupaten dan Kota. Walaupun hanya merupakan
salah satu dari indikator dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) tersebut,
tetapi di dalamnya tercakup semua kegiatan yang akan menjamin tercapainya
indikator-indikator lainnya dalam SPM tersebut. Tercapainya Indonesia Sehat
atau target indikator-indikator kesehatan dalam Millenium Development Goals
(MDGs) sebagian besar ditentukan oleh tercapainya indikator-indikator tersebut
pada tingkat desa dan kelurahan. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa
pencapaian Indonesia Sehat dan target indikator-indikator MDGs pada tahun 2015
sangat ditentukan oleh keberhasilan pengembangan dan pembinaan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar