Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut oleh Promkes Puskesmas Sambutan |
Kesehatan
gigi dan mulut sangat penting dijaga, namun seringkali dianggap remeh.
Berdasarkan Riset Kesehatan Daerah tahun 2007 diketahui bahwa prevalensi karies
aktif nasional adalah 43,4% dengan provinsi Kalimantan Timur termasuk 14
provinsi yang memiliki prevalensi karies aktif di atas prevalensi nasional,
yaitu 49,6%. Karies gigi adalah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi dan
menyebabkan gigi berlubang, sehingga karies aktif merupakan karies yang belum
tertangani. Angka 49,6% ini dinilai tinggi yang menunjukkan masih kurang peduli
dan kurang mengerti mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi sedini mungkin,
bahkan sejak gigi susu tumbuh saat balita.
Sebagian
orangtua beranggapan bahwa gigi susu atau disebut juga sebagai gigi sulung,
tidak harus diperhatikan seperti halnya gigi permanen karena nantinya gigi susu
tersebut akan digantikan oleh gigi permanen. Hal ini terlihat dari hampir
seluruh anak sekolah dan pasien anak yang berkunjung ke poli gigi memiliki gigi
berlubang. Bahkan cukup banyak anak-anak yang belum berusia 5 tahun gigi
susunya telah berlubang besar sampai tersisa hanya akarnya saja. Oleh
karena itu, penyuluhan dan pembinaan mengenai kesehatan gigi sangat penting
dilakukan sejak usia dini. Penyuluhan dan pembinaan sebaiknya diberikan kepada
anak-anak usia pra-sekolah, usia sekolah, guru, maupun orangtua siswa.
Orangtua
memegang peranan untuk mengajak anak-anak menjaga kesehatan gigi dan mulut. Hal
paling sederhana yang dapat dilakukan dengan membiasakan anak-anak menyikat
gigi minimal 2 kali sehari, yaitu sehabis sarapan dan sebelum tidur malam.
Selama ini, sebagian masyarakat menyikat gigi saat mandi pagi dan mandi sore.
Anak-anak pun terbiasa minum susu menggunakan dot sebelum tidur sampai tertidur
tanpa menyikat gigi sebelum tidur malam. Akibatnya 4 gigi seri susu rahang atas
mengalami lubang atau disebut sebagai karies gigi.
Puskesmas dalam menjalankan
fungsi utamanya yakni fungsi promotif (promosi) dan preventif (pencegahan),
menilai perlu untuk melakukan penyuluhan dan pembinaan mengenai kesehatan
secara umum, termasuk kesehatan gigi dan mulut, yang dilakukan secara
berkesinambungan. Setiap pasien yang berobat ke poli gigi di Puskesmas Sambutan
selalu diberikan penyuluhan sehubungan dengan keluhan atau penyakit yang dideritanya.
Penyuluhan juga dilakukan secara rutin kepada siswa TK dan SD di wilayah kerja
Puskesmas. Materi penyuluhan dan bahasa yang digunakan saat penyuluhan
selalu disesuaikan dengan usia siswa agar materi yang disampaikan dapat
dipahami.
Tujuan penyuluhan dan
pembinaan ini dirasa belum mencapai hasil maksimal jika orangtua siswa belum
dilibatkan langsung. Atas pertimbangan itulah, maka orangtua siswa pun
diberikan penyuluhan melalui dialog interaktif dan konsultasi yang diberikan
oleh dokter dan dokter gigi puskesmas Sambutan. Kegiatan ini mendapat respon
yang positif dari orangtua siswa, hal ini terlihat dari antusiasme mereka
dengan melontarkan banyak pertanyaan serta berkonsultasi secara pribadi
mengenai kesehatan putra-putri mereka.
Kegiatan dialog interaktif
dengan orangtua ini memang belum terlaksana secara rutin. Namun dr.Saut Monang
Silitonga selaku pimpinan Puskesmas Sambutan beserta Staf Promosi Kesehatan
Puskesmas Sambutan drg.Nadia Tri Handayani Kuncoro,MPH dan seluruh staf Puskesmas
Sambutan yang terkait akan terus bekerjasama mengupayakan agar kegiatan dialog
seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin ke sekolah. Dengan adanya dialog
interaktif dan konsultasi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan derajat
kesehatan siswa dan masyarakat Samarinda pada umumnya dan di wilayah kerja
Puskesmas Sambutan pada khususnya.
ditulis oleh drg. Nadia TH Kuncoro - Promkes Puskesmas Sambutan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar