PHBS merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar  kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau  keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan  aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. PHBS dibagi menjadi 5  tatanan yaitu : PHBS di Rumah Tangga, PHBS di Sekolah, PHBS di Tempat  Kerja, PHBS di Tempat-tempat Umum, dan PHBS di Institusi Kesehatan.
PHBS  di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan oleh peserta  didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran  sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah  penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam  mewujudkan lingkungan sehat.
Salah satu penyakit yang  dapat dicegah dengan pelaksanaan PHBS adalah kecacingan. Menurut berita  Kompas, 9 juli 2010,  Setidaknya 20-30 persen anak di Indonesia  mengalami cacingan. Di  beberapa kawasan seperti di kepulauan,  persentase cacingan pada anak  bisa lebih dari 50 persen. Penyakit  cacingan masih dianggap sebagai hal sepele, padahal cacingan mempunyai  dampak negatif  terhadap proses tumbuh kembang anak. Hal ini pula yang  mendorong Dinas Kesehatan Kota Samarinda turut bekerjasama dengan Badan  Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman  (BEM FKM Unmul) melakukan pembinaan di sekolah, salah satunya di SDN  035 Samarinda Utara pada tanggal 14 Mei 2011. SDN 035 ini dipilih  setelah adanya penelitian yang menyatakan bahwa tingkat kecacingan di  wilayah ini termasuk tinggi. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari  serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh BEM FKM Unmul dalam 1 tahun  terakhir.
Pembinaan PHBS kali ini juga mendapat dukungan  dari PT Dosni Roha sebagai distributor obat cacing Combantrin dengan  memberikan bantuan obat cacing sebanyak 210 botol, dan PT Frisian Flag  yang memberikan bantuan berupa 210 kotak susu. Kegiatan yang  dilaksanakan dalam pembinaan PHBS terutama pada kecacingan ini dimulai  dengan senam cuci tangan, yang dilanjutkan dengan pengisian angket untuk  siswa kelas 5 dan 6, penyuluhan dengan menggunakan lembar balik,  pengukuran tinggi badan dan berat badan,  cuci tangan dengan sabun,  pemotongan kuku, minum obat cacing, sampai pembagian susu untuk diminum  di rumah.
Kegiatan yang sangat bermanfaat ini bersifat  berkelanjutan, Dinas Kesehatan Kota Samarinda pun bertekad untuk terus  mendukung dengan menyebarkan pesan-pesan kesehatan. Himbauan pun  disampaikan kepada seluruh masyarakat untuk turut serta peduli dan  tanggap terhadap masalah-masalah kesehatan secara pribadi dan lingkungan  sekitarnya. 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar