Sehat merupakan salah satu hak dasar manusia,
juga salah satu faktor yang sangat
menentukan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), yang bersama
faktor pendidikan dan ekonomi menjadi ukuran untuk menentukan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). Oleh karena itu,tepat sekali bahwa pernyataan yang mengemukakan
bahwa ”Sehat memang bukan segalanya, tetapi apabila tidak sehat, maka
segalanya tidak ada artinya”.
Tidak dapat dipungkiri hingga saat ini masih
ada sebagian rakyat Indonesia yang kesulitan untuk akses ke sarana pelayanan
kesehatan terutama ibu hamil, bayi baru lahir, bayi dan anak balita, hal ini
dapat dilihat dengan masih tingginya angka kematian ibu bersalin, angka
kematian bayi serta masih tingginya
angka gizi buruk dibeberapa wilayah di Indonesia.
Hal ini pula yang menjadikan tema “Indonesia
Cinta Sehat, Ibu Selamat Anak Sehat” dalam rangka peringatan Hari Kesehatan
Nasional ke 48 tahun 2012. Tema ini bertujuan agar masyarakat Indonesia cinta
perilaku sehat, cinta lingkungan sehat, peduli keselamatan ibu melahirkan,
mengupayakan anak indonesia yang sehat dan cerdas dan mengharapkan kemudahan
akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, seluruh komponen bangsa
Indonesia siap bekerjasama untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas, adil dan merata.
Kota Samarinda sebagai ibukota Propinsi
Kalimantan Timur juga memiliki perhatian yang cukup tinggi terhadap kesehatan
ibu dan anak dengan melakukan upaya-upaya yang berkaitan dengan kesehatan ibu
dan anak. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kota
Samarinda yaitu dengan menggalakkan Puskesmas PONED sebagai upaya menurunkan
angka kematian ibu dan bayi (AKI-AKB). Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar) adalah Puskemas yang
memiliki fasilitas atau kemampuan untuk melakukan penanganan kegawatdaruratan obstetri
dan neonatal dasar serta termasuk dalam Puskemas yang harus siap 24 jam. Salah
satu Pukesmas yang telah digalakkan menjadi Puskesmas PONED yaitu Puskesmas Rawat
Inap Palaran.
Dikembangkannya Puskesmas Rawat Inap Palaran menjadi Puskesmas
PONED diantaranya telah memenuhi persyaratan sebagai Puskesmas PONED dimana
merupakan Puskesmas perawatan dan sudah berfungsi menolong persalinan, dapat
dijangkau dengan waktu tempuh paling lama 2 jam dengan transportasi umum
setempat dan minimal memiliki 1 dokter, 1 bidan dan 1 orang perawat yang
tinggal di sekitar lokasi Puskesmas.
Beberapa hal bisa menjadi
penyebab kematian ibu maupun bayi, misalnya terjadi komplikasi yang tidak
ditangani dengan baik maka dalam waktu 2 jam bisa menjadi gawat dan menyebabkan
kematian. Sedangkan pada bayi jika terjadi asfiksia (kekurangan oksigen saat
lahir) dalam hitungan menit saja bisa menyebabkan kematian. Dengan adanya
Puskesmas PONED ini bisa membantu mengatasi kegawatdaruratan saat melahirkan, juga membantu
ibu agar tidak terlambat ditolong ke rumah sakit, karena ibunya sudah dipasang
infus atau kondisinya sudah distabilkan sehingga ketika sampai rumah sakit
rujukan bisa langsung dioperasi.
Dalam rangka Peringatan HKN 48 tahun 2012 ini
pula diharapkan kesehatan telah menjadi perhatian kita bersama untuk bangkit
dan secara bersama-sama menangani masalah AKI, AKB serta masalah kesehatan
lainnya, sehingga seluruh masyarakat Samarinda dapat menikmati pelayanan
kesehatan dan mampu mewujudkan perilaku hidup sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar